Inilah Efek Domino Sebuah Ketidakjujuran
Benarkah ketidakjujuran itu memberi kita efek domino yang menyakitkan?
Rudi (bukan nama yang sebenarnya) merasa terpuruk saat dirinya divonis bersalah akibat menyalahgunakan kepercayaan jabatan.
Ia terbukti mengambil hak orang lain, demi memperkaya dirinya sendiri.
Rudi dinilai gagal memahami arti sebuah jabatan. Atas perbuatannya itu, Rudi harus rela untuk meringkuk di hotel prodeo. Tentu saja hatinya sedih luar biasa atas keputusan tersebut.
Karena ternyata, bukan ia saja yang harus menanggung perbuatannya itu. Orang-orang tercintanya pun yang tentu saja tidak ikut melakukannya, mau tidak mau harus ikut menanggungnya.
Mulai dari anak-anaknya, sang istri hingga orang tua tercinta harus ikut menanggung rasa malu, cemoohan bahkan cibiran yang menyesakkan hati.
Baca juga : Inilah 3 Kehebatan Orang Optimis yang Tidak Dimiliki Orang Pesimis
Ditambah lagi pertanyaan anak Rudi yang membuatnya sebagai seorang Ayah, sulit menjawabnya, ”Papa apa yang harus kita lakukan agar mereka tidak merendahkan kita, mencemooh kita bahkan menuduh kita yang bukan-bukan? Kami malu, Pa.” Begitu tanya putra terkecilnya.
Ughhhhh pertanyaan itu… Rudi benar-benar tak sanggup menjawabnya.
Menyakitkan, bukan? Yah apa mau dikata? Bagaimanapun Rudi harus mau menanggung akibatnya.
Itulah efek domino ketidakjujuran
Yang tidak hanya merugikan dirinya semata, tetapi juga orang-orang tercinta di sekitarnya.
Ia benar-benar menyesal telah menyalahgunakan kewenangannya.
Karirnya menjadi berantakan. Begitu juga kondisi psikologis keluarganya. Mereka sangat terguncang melihat Rudi yang harus meninggalkan mereka untuk menjalani hukuman.
Akhirnya Rudi menyadari bahwa apa yang ia lakukan, itulah yang ia dapatkan.
Ketika ia melakukan ketidakjujuran dan menyalahgunakan jabatan, maka berbagai keburukan yang setimpallah ia dan keluarganya dapatkan.
Baca juga : Inilah Dampak Rasa Ingin Tahu
Tak seorang pun dari kita yang menginginkan kejadian serupa.
Kisah Rudi ini menyadarkan kita akan betapa ketidakjujuran itu memberikan efek domino yang sangat menyakitkan.
Dan betapa ketidakjujuran itu menghasilkan banyak keburukan sekaligus menyakiti orang-orang yang sangat kita cintai.
Sebagai seorang pemimpin, sudah seharusnyalah kita menjadikan kisah Rudi ini sebagai sebuah pembelajaran. Bahwa ketidakjujuran itu sangat merugikan kita sekaligus memberi efek domino yang menghancurkan masa depan
.
Sangat berbeda halnya dengan kejujuran. Kejujuran adalah dasar hidup kita tanamkan.
“Karena di setiap kejujuran ada kepercayaan. Dan di setiap kepercayaan terdapat banyak kemudahan.”
Jadi, sudah saatnyalah kita menjadikan kejujuran sebagai budaya hidup kita. Dimulai dari diri kita, pasangan hidup kita tercinta, anak-anak kita terkasih, lingkungan kerja kita, organisasi dimana kita berada dan seterusnya.
Sekarang mari kita telusuri kembali akan kejujuran kita selama ini. Dan menjawab jujur pertanyaan berikut ini. “Sudahkah kita benar-benar menjadi seorang pemimpin yang jujur selama ini? Adakah diantaranya kita telah mengambil hak orang lain?”
Saatnya jujur di dalam hati. Karena kejujuran dapat meningkatkan motivasi semangat kerja, motivasi kinerja karyawan dan motivasi kepemimpinan kita.
Semoga artikel motivasi sukses ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi kehidupan untuk Anda.
1 Comment