Inilah Cara Bijak Menghadapi Kritikan
Jika kita merasa sulit menghadapi kritikan bisa jadi kita termasuk orang yang sulit mengakui kesalahan. Karena, dibutuhkan keberanian untuk menanggalkan ego diri yang membuat kita mudah sakit hati.
Seberapa bijak kita menghadapi kritikan selama ini? Untuk menjadi bijak dalam menghadapi kritikan, kita perlu memahami dulu sebenarnya apa arti kritikan itu. Kritik adalah pemberitahuan.
Sesederhana itukah? Ya.
Kritik artinya adalah pemberitahuan. Jika memang kritik adalah pemberitahuan, mengapa orang bisa tersinggung dan sakit hati karenanya?
Baca juga : Inilah 3 Kehebatan Orang Optimis Yang Tidak Dimiliki Orang Pesimis
“Karena kritik itu ada 2 macam. Pertama, kritik yang bersifat membangun. Kedua, kritik yang bertujuan untuk menjatuhkan.”
Lalu bagaimana kita bisa mengetahui dengan bijak, apakah kritik itu membangun atau menjatuhkan kita?
Refleksi diri adalah jawabannya.
Salah satu manfaat kritik adalah mendorong kita untuk refleksi diri. Mengajak kita bercermin sembari bertanya di dalam hati, “Benarkah apa yang mereka sampaikan? Apa buktinya? Apalagi bukti lainnya?”.
Begitu menemukan bukti bahwa benar kita memang harus berbenah diri, berbenahlah.
Inilah gunanya kritik yang bersifat membangun, mendorong kita refleksi kemudian berbenah diri.
Baca juga : Bagaimana Cara Memahami Orang Lain?
Lalu, bagaimana jika kritik itu ditujukan untuk menjatuhkan kita?
Hemmm… ini dia yang paling tidak enak, menerima kritik yang tujuannya menjatuhkan diri kita bisa jadi menguras energi.
Hanya saja kita harus bijak menghadapinya. Mengingat apa yang mereka katakan tidak sesuai dengan kenyataan ya tidak perlu terpancing secara emosilah.
Namanya juga kritik untuk menjatuhkan. Tidak usah didengarkan, apalagi dimasukkan ke hati. Rugi….!
“Kritik yang bersifat membangun ini manfaatnya banyak sekali. Ibarat sebuah gedung pencakar langit yang ditopang oleh kolom-kolom yang kokoh, kritik itu kolom yang kokoh.”
Ia sangat berguna untuk menguatkan diri kita. Menjadikan kita pribadi yang berkualitas.
Bayangkan, jika sebuah gedung pencakar langit itu dibangun tanpa ditopang kolom-kolom?
Ia akan runtuh dalam sesaat. Tidak akan pernah berdiri tegak, apalagi menunjukkan keindahan isi di dalamnya. Karena sudah runtuh, maka gedung pencakar langit itu tidak ada manfaatnya.
Baca juga : Inilah Leadership Seorang Wayne Rooney Yang Harus Kita Tiru
Bagaimana ia bisa mermanfaat?
Keruntuhannya saja sudah mengancam keselamatan banyak orang, bahkan merugikan lingkungan sekitarnya. Itulah gambaran jika kita alergi terhadap kritikan. Bukannya bermanfaat untuk banyak orang, justru merugikan banyak orang.
Sekarang bayangkan! Bayangkan sebagai pemimpin kita bijak menghadapi kritikan. Kita menjadi sebuah gedung pencakar langit yang kokoh, tegak berdiri dengan indahnya.
Membuat banyak orang ingin sekali menghuninya. Merasakan kekokohannya sekaligus menikmati keindahan.
Jadi, sebagai seorang pemimpin sudah saatnyalah kita bijak menghadapi setiap kritikan, kapan pun, di mana pun dan dari siapa pun.
Santun menyikapi kritikan adalah jawabannya. Bijak menghadapinya ya sudah seharusnya. Dan tanggap untuk segera berbenah, itu baru Pemimpin luar biasa. Sehingga dapat memberikan dan meningkatkan motivasi semangat kerja dan motivasi kinerja karyawan.
Semoga artikel motivasi sukses ini dapat bermanfaat dan menjadi motivasi kehidupan untuk Anda.